Barabai (Kemenag HST) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Ka. Kankemenag HST), H. M. Rusdi Hilmi, meminta para guru madrasah agar memiliki naluri seorang ibu dan ayah dalam mendidik peserta didik. 

Menurutnya, naluri tersebut sangat penting agar proses pendidikan di madrasah tidak hanya berorientasi pada transfer ilmu, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kasih sayang terhadap anak didik.

“Guru bukan sekadar pengajar, tetapi juga pendidik yang menanamkan nilai-nilai kehidupan. Seorang guru harus bisa menjadi figur ayah yang tegas dan pelindung, sekaligus menjadi sosok ibu yang penuh kasih dan pengertian,” ungkap Rusdi saat membuka secara resmi kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Madrasah Aliyah Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta, di Aula MAN 1 HST, Selasa (14/10/25).

Ia menambahkan, implementasi kurikulum berbasis cinta diharapkan mampu membentuk suasana belajar yang menyenangkan dan humanis di lingkungan madrasah. 

“Kurikulum berbasis cinta menekankan bahwa pendidikan harus dilandasi rasa kasih sayang, empati, dan kepedulian terhadap peserta didik,” ujarnya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 105 peserta, terdiri dari 90 guru MAN 1 HST, 10 guru MA Muallimin, dan 5 guru MA Batu Tangga.

Rusdi juga mengapresiasi para guru yang terus bersemangat meningkatkan kompetensi diri melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan profesional. Ia berharap, hasil kegiatan ini dapat diimplementasikan secara nyata dalam proses pembelajaran di madrasah.

“Madrasah akan maju apabila gurunya berkomitmen untuk terus belajar dan memperbaiki diri,” pungkasnya.(Rep. Ram/Ft. Sab).