Detail Berita

September 16, 2025

By Admin Kemenag

46 Views

Kemenag HST Gelar Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta dan Kesiapan Tes Kemampuan Akademik

Barabai (Kemenag HST) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Kemenag HST) menggelar Kegiatan Pembinaan Kurikulum dan Kesiswaan dengan tema “Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta dan Kesiapan Tes Kemampuan Akademik Pada Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah se-Kabupaten Hulu Sungai Tengah”. Kegiatan berlangsung pada Selasa (16/09/2025) bertempat di MAN 1 Hulu Sungai Tengah.


Kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah, memperkuat manajemen kurikulum, serta membentuk karakter peserta didik agar menjadi generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.


Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd, yang membuka kegiatan tersebut dalam arahannya menegaskan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta merupakan program khusus yang diprioritaskan oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar.


“Program ini harus menjadi spirit dalam setiap pembelajaran di madrasah. Kurikulum berbasis cinta bukan hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga menanamkan nilai kasih sayang, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama serta lingkungan," tegasnya.


Ka. Kanwil juga menyebut bahwa Rasulullah SAW merupakan uswatun hasanah dalam penerapan pembelajaran berbasis cita, Rasulullah sangat sayang terhadap keluarga, sahabat dan orang-orang disekitarnya, bahkan menjadi rahmat bagi sekalian alam.


Sebelumnya, Kepala Kemenag HST, Drs. H. M. Rusdi Hilmi, dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta yang hadir berjumlah 106 orang, terdiri dari5 Kepala MAN, 9 Kepala MAS, 14 Kepala MTsN, 10 Kepala MTsS, 14 Wakamad Kurikulum MAN/MAS, dan 24 Wakamad Kurikulum MTsN/MTsS serta 30 PTK dari MAN 1 HST, MAN 2 HST, dan MTsN 2 HST


Menurutnya, kurikulum berbasis cinta hadir sebagai jawaban atas kegelisahan dunia pendidikan yang cenderung terlalu menekankan aspek kognitif semata, sementara nilai kemanusiaan, spiritualitas, cinta, toleransi, dan kepedulian sosial sering terabaikan.


“Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi kepala madrasah dan guru. Dengan menerapkan kurikulum berbasis cinta, kita berharap tercipta suasana belajar yang penuh kasih sayang, toleransi, dan inspirasi, sebagaimana gagasan Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar,” ujarnya.


Rusdi juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini, baik dari unsur panitia, guru, kepala madrasah, maupun mitra yang turut berkontribusi.


“Semoga bantuan dan kerja sama ini bernilai ibadah di sisi Allah SWT,” ungkapnya.


Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Sub Bagian TU, Kasi dan Penyelenggara serta Ketua Pokjawasmad. (Rep. Ram/Ft. Lin).