Hulu Sungai Tengah, Senin (15/9/2025)* – Suasana apel pagi di MTsN 4 Hulu Sungai Tengah terasa berbeda. Dengan penuh semangat, Muhammad Hairudin, S.Pd, tampil sebagai pembina upacara dan menyampaikan pesan yang mengena bagi seluruh peserta didik.

Dalam amanatnya, beliau mengupas tentang pentingnya menerapkan kurikulum berbasis cinta di setiap aktivitas, baik di madrasah maupun di rumah. Ia mencontohkan melalui pembelajaran fiqih tentang wudhu. “Cinta itu bukan hanya kata-kata, tapi juga sikap. Ketika berwudhu, jangan membuang-buang air, jangan mengganggu teman, dan peliharalah sarana prasarana. Membuka kran pun harus penuh kehati-hatian, bukan sembarangan,” tegasnya.

Pesan sederhana ini justru mengandung makna mendalam: cinta dapat diwujudkan dengan peduli pada lingkungan, menjaga fasilitas bersama, serta menghormati sesama. Nilai-nilai kecil inilah yang akan membentuk karakter besar generasi madrasah yang berakhlak mulia.

Apel berlangsung khidmat dan penuh antusiasme. Guru dan siswa tampak menyimak dengan serius, seakan mendapatkan energi baru untuk memulai pekan dengan semangat cinta, disiplin, dan kepedulian.

Dengan amanat ini, MTsN 4 HST kembali meneguhkan tekad untuk menjadikan kurikulum cinta bukan sekadar konsep, tetapi nyata dalam perilaku sehari-hari peserta didiknya.