Pantai Hambawang (MTsN 1 HST) - Dalam upaya mendukung program Adiwiyata dan menjaga lingkungan madrasah tetap bersih dan sehat, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Hulu Sungai Tengah (HST) mulai menerapkan program pemilahan sampah secara bertahap. Kegiatan ini berlangsung di lingkungan madrasah dengan pengelolaan awal oleh cleaning service atau petugas kebersihan madrasah.

Sampah yang dipilah berupa botol dan gelas plastik dikumpulkan setiap hari, kemudian ditimbang dan dijual ke pengepul sampah. Langkah ini menjadi tahap awal dalam membangun budaya peduli lingkungan yang rencananya akan dikembangkan lebih luas pada tahun ajaran 2025/2026.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala MTsN 1 HST, Khifniyadi, S.Pd.I, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan menuju penilaian Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Lebih jauh, pemilahan sampah nantinya akan melibatkan seluruh guru dan siswa secara aktif.

“Mulai tahun ajaran baru, pemilahan sampah akan kami libatkan kepada siswa dan guru. Sampah-sampah plastik akan disimpan di bank sampah madrasah yang sedang kami siapkan. Hasil penjualannya nanti bisa dimanfaatkan oleh masing-masing kelas untuk kebutuhan yang bermanfaat,” ungkapnya, Sabtu (28/06/25) Ketika memonitoring pemilahan sampah di halaman belakang gudang madrasah.

Lebih lanjut, Plt. Kamad berharap program ini tidak hanya menjadi rutinitas sesaat, namun bisa menumbuhkan kepedulian lingkungan dan karakter disiplin dalam diri seluruh warga madrasah.

“Harapan kami, kegiatan ini menjadi budaya madrasah yang terus berkembang. Anak-anak belajar memilah, merawat, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini. Ini adalah bagian dari pendidikan karakter yang kami tekankan,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu petugas kebersihan madrasah, Sugianoor, mengatakan bahwa dirinya sangat senang bisa ikut berkontribusi sejak awal dalam kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memberi dampak positif bagi semua pihak di lingkungan MTsN 1 HST.

“Saya tiap hari kumpulkan sampah botol dan gelas plastik, lalu ditimbang dan dijual. Alhamdulillah sudah beberapa kali terkumpul cukup banyak. Semoga nanti makin teratur dan anak-anak bisa belajar mencintai lingkungan sejak dini,” ujarnya sambil tersenyum.

Program ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran ekoliterasi dan kepedulian terhadap lingkungan di kalangan warga madrasah serta memberi nilai tambah dalam mendukung madrasah sebagai sekolah Adiwiyata yang berkelanjutan. (Rep/Ft. : Fauzi/Ahmad)