Detail Berita

May 14, 2025

By Humas MTsN 1 HST

281 Views

Empat Pilar Guru MTsN 1 HST Dukung Literasi Digital, Ikuti Survei Nasional Evaluasi Kompetensi

Pantai Hambawang (MTsN 1 HST) - Empat orang perwakilan guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Hulu Sungai Tengah (HST) menunjukkan komitmennya dalam peningkatan kompetensi digital dengan mengikuti survei daring/online bertajuk “Evaluasi Kompetensi Literasi Digital Madrasah” yang diselenggarakan oleh Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM), Kementerian Agama Republik Indonesia (RI), Rabu (14/05/25) di ruang guru.

Partisipasi ini dilaksanakan berdasarkan surat edaran resmi dari Pusat Strategi Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan, BMBPSDM Kemenag dengan nomor B-88/P.II/HM/05/2025. Survei ini bertujuan untuk mengukur dan memetakan kemampuan literasi digital guru madrasah di berbagai bidang mata pelajaran sebagai bagian dari strategi penguatan kualitas pendidikan berbasis teknologi.

Keempat guru yang mewakili MTsN 1 HST berasal dari rumpun mata pelajaran berbeda, yaitu:

Keempat guru yang mewakili MTsN 1 HST berasal dari rumpun mata pelajaran berbeda, yaitu:

1.  Rumpun Agama, meliputi Qur’an Hadis, Akidah Akhlak,

Fikih dan SKI

2.  Rumpun MIPA, meliputi Matematika, IPA, dan TIK

3.  Rumpun IPS mencakup IPS dan PPKn

4. Rumpun Bahasa dan Keterampilan terdiri dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan lainnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Madrasah (Kamad) MTsN 1 HST, Khifniyadi, S.Pd.I, mengapresiasi keterlibatan para guru dalam kegiatan nasional ini.

“Partisipasi guru MTsN 1 HST dalam survei ini adalah langkah strategis dalam menyiapkan pendidik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. Ini bukan hanya tentang mengisi survei, tapi menunjukkan kesiapan madrasah dalam bertransformasi digital,” ujarnya.

Sementara itu, Nor Izzati Khairina, S.Pd., salah satu guru pengisi survei dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, menyambut baik kegiatan ini.

“Kami merasa termotivasi karena survei ini mendorong guru untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan literasi digital. Dunia pendidikan terus berubah, dan guru pun harus terus bergerak mengikuti zaman,” tuturnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal dari upaya yang lebih luas dalam peningkatan kapasitas guru madrasah di seluruh Indonesia, khususnya dalam penguasaan teknologi sebagai bagian integral dari proses pembelajaran. (Rep/Ft. : Fauzi/Ahmad)