Barabai (MAN 3 HST) – Siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Hulu Sungai Tengah (HST) antusias mengikuti kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin (P5PPRA) dengan menggambar motif sasirangan sebagai proyek, Kamis (18/04/25), di ruang kelas masing-masing.

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang mendorong pengembangan karakter siswa melalui pembelajaran berbasis proyek. Di bawah bimbingan fasilitator, siswa menuangkan kreativitasnya lewat motif-motif khas kain sasirangan, warisan budaya Banjar yang sarat makna lokal.

Karya digambar secara individual dengan tema kearifan lokal yang mencerminkan identitas budaya daerah. Sebelum menggambar, siswa menerima penjelasan mengenai filosofi di balik motif seperti daun jaruju, bayam raja, dan iris pudak.

“Melalui kegiatan ini, siswa tak hanya belajar menggambar, tetapi juga memahami nilai budaya lokal. Ini menjadi sarana penguatan karakter, cinta budaya, dan kemandirian,” ujar Yulia, salah satu fasilitator P5PPRA.

Selain sebagai media ekspresi seni, hasil gambar ini akan digunakan dalam proyek lanjutan, seperti desain kain dan produk kreatif lainnya yang akan dipamerkan dalam gelar karya mendatang.

Salah satu siswa dari XI IPS 2 mengungkapkan kesan positifnya. “Seru banget! Nggak cuma gambar, tapi juga belajar sejarah motifnya. Jadi makin bangga dengan budaya Banjar,” tuturnya sambil memperlihatkan hasil karyanya.

Kegiatan ini memperkuat karakter pelajar yang kreatif, peduli lingkungan sosial, dan mencintai budaya lokal. Pihak madrasah pun mendukung penuh pelaksanaan P5PPRA sebagai bagian dari pendidikan holistik yang menanamkan nilai gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air.

Dengan semangat berkarya dan cinta budaya, siswa kelas XI MAN 3 HST terus berproses membentuk diri menjadi generasi yang kreatif, berkarakter, dan berbudaya. (Rep/Ft: Misran).