Detail Berita

March 11, 2025

By Humas MTsN 1 HST

205 Views

Koordinator Keagamaan: Puasa Bukan Sekadar Menahan Lapar dan Haus, tetapi Melatih Kesabaran dan Keikhlasan

Pantai Hambawang (MTsN 1 HST) – Koordinator Keagamaan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Hulu Sungai Tengah (HST), Zainal Ilmi, S.Pd.I menegaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran, keikhlasan serta meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

“Banyak orang berpikir puasa hanya tentang menahan lapar dan haus, padahal inti dari puasa adalah bagaimana kita mengendalikan diri. Puasa mengajarkan kita untuk lebih sabar, jujur, dan memiliki empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung,” ujar Zainal, Selasa (11/03/25) ketika menyampaikan tausiyah/ceramah agama di hadapan para siswa dan guru di mushalla madrasah.

Zainal menekankan bahwa hakikat puasa adalah mendidik jiwa agar lebih dekat kepada Allah. Bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjaga lisan, mata, dan hati dari hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa.

“Puasa adalah latihan bagi kita agar bisa mengendalikan hawa nafsu. Jika kita bisa menahan diri selama seharian penuh, maka seharusnya kita juga bisa mengontrol diri dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai puasa kita hanya mendapatkan lapar dan haus saja, sementara akhlak dan perbuatan kita tetap buruk. Rasulullah SAW bersabda, Betapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan dahaga,” jelasnya dengan penuh semangat.

Zainal juga mengajak para siswa untuk menjadikan puasa sebagai momentum perbaikan diri. Menurutnya, bulan Ramadhan adalah kesempatan terbaik untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, serta memperbaiki hubungan dengan sesama.

“Mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai bulan perubahan. Latih diri kita untuk lebih disiplin, lebih sabar, dan lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan. Jika kita terbiasa melakukan kebaikan selama Ramadhan, Insya Allah kebiasaan itu akan terbawa hingga setelah Ramadhan,” tambahnya.

Salah satu siswa dari kelas VIII D, Muhammad Siddiq, mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari tausiyah tersebut. “Saya jadi lebih paham kalau puasa itu bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan emosi dan menjaga akhlak. Tausiyah ini benar-benar menginspirasi saya untuk lebih baik lagi dalam menjalankan puasa,” ungkapnya.

Kegiatan tausiyah ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan belajar mengajar (KBM) Ramadhan 1446 H. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para siswa semakin memahami makna puasa secara lebih mendalam dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Rep/Ft. : Fauzi/Ahmad)