Pantai Hambawang (MTsN 1 HST) - Dalam rangka mendisiplinkan dan menegakkan tata tertib di madrasah tentang potongan rambut, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Hulu Sungai Tengah (HST) melalui Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Kesiswaan dibantu guru Bimbingan Konseling (BK) dan guru lainnya merapikan gaya rambut siswa yang terlihat panjang atau melebihi batas ketentuan yang ditetapkan tidak boleh melewati batas kening atau dibuat keriting, Senin (03/02/25) di halaman madrasah.

Wakamad Kesiswaan Erny Noor, S.Ag mengatakan merapikan rambut siswa merupakan upaya untuk menjalankan kedisiplinan pada siswa, yang mana sebelumnya siswa sudah diberikan peringatan agar rambut yang telah melebihi batas ketentuan atau panjang maupun dibuat keriting agar dipotong/dirapikan.

“Proses pembelajaran pada semester genap tahun pelajaran 2024/2025 sudah berjalan hampir satu bulan, ada beberapa tata tertib madrasah yang belum dijalankan siswa secara maksimal, salah satunya tentang gaya/potongan rambut dan kamipun sudah mensosialisasikan akan hal tersebut kepada para siswa,” katanya.

Wakamad Kesiswaan menambahkan sosialisasi tentang tata tertib madrasah sudah diumumkan kepada para siswa, namun ada beberapa siswa yang tidak mengindahkan hal tersebut. Bagi siswa yang tidak merespon tentang tata tertib aturan gaya rambut, maka pihak madrasah mengambil sikap dengan merapikan rambut siswa agar terlihat rapi dengan razia secara mendadak setelah upacara bendera.

“Tindakan ini merupakan peringatan bagi yang lain jika memang tidak menjalankan tata tertib di madrasah maka kami mengambil tindakan tegas guna mendisiplinkan siswa,” tambahnya.

Wakamad Kesiswaan berharap dengan kegiatan penertiban tersebut diharapkan dapat menciptakan ketertiban di madrasah, perilaku dan sikap siswa juga semakin disiplin terhadap tata tertib yang ada di madrasah.

“Semoga dengan kegiatan tersebut tercipta ketertiban di madrasah dan siswa semakin disiplin terhadap tata tertib yang ada,” harapnya.

Muhammad Azhar Fawzi, salah satu siswa kelas IX D yang terjaring mengaku pasrah dan rela sebagai konsekuensi mengikuti trend rambut anak muda sekarang. “Sebenarnya orang tua sudah mengingatkan tapi saya jawab guru tidak akan tahu sebab memakai kopiah, ternyata kena juga,” pungkasnya. (Rep/Ft. : Fauzi/Ahmad)