Detail Berita

File format not supported

October 20, 2024

By Humas MTsN 1 HST

382 Views

MTsN 1 HST Terima Sosialisasi Pembinaan Sekolah Adiwiyata, Kamad: Evaluasi Tahapan Kegiatan GPBLHS Yang Belum Terlaksana

Barabai (MTsN 1 HST) – Sebagai salah satu Sekolah/Madrasah yang terpilih sebagai Sekolah Adiwiyata, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Hulu Sungai Tengah (HST) menerima sosialisasi pembinaan Sekolah Adiwiyata yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten HST, sejak 17 s.d 22 Oktober 2024 di aula DLHP.

Kepala MTsN 1 HST H. Syaiful Rahmani, S.Ag., M.Pd.I menyampaikan bahwa setelah terpilih sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten pada tahun 2022 yang lalu maka MTsN 1 HST akan berbenah lagi melakukan perencanaan, persiapan pelaksanaan dan mengevaluasi tahapan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (GPBLHS) yang belum terlaksana untuk menuju Sekolah Adiwiyata ke tingkat Provinsi.

“Untuk menuju Sekolah Adiwiyata ke tingkat Provinsi kita perlu berbenah kembali untuk melakukan perencanaan, persiapan pelaksanaan dan yang terlebih penting adalah evaluasi tahapan kegiatan GBPLH yang belum terlaksana, jadi dengan adanya sosialisasi pembinaan Sekolah Adiwiyata ini tentunya sangat membantu sekali bagi madrasah kami untuk memotivasi dan mengedukasi agar madrasah kami dapat melanjutkan Sekolah Adiwiyata ke tingkat Provinsi,” ucap Kamad, Sabtu (19/10/24) di ruang guru.

Kamad menambahkan langkah awal yang perlu dilakukan dalam program adiwiyata yang sangat penting adalah komitmen besama warga madrasah dalam mewujudkan program agar terlaksana dengan baik.

“Langkah awal yang perlu kita lakukan dan tanamkan adalah membuat komitmen bersama, membentuk tim atau Pokja (kelompok kerja) yang solid sehingga terjalin kerjasama yang baik untuk mewujudkan sekolah/madrasah yang ramah lingkungan,” tambahnya.

Selanjutnya Kamad mengatakan MTsN 1 HST akan berusaha menciptakan program karya/novasi baru lagi dan berkaitan dengan hal-hal yang akan dinilai dalam Sekolah Adiwiyata.

“Ada 4 komponen program adiwiyata yang akan dinilai yaitu kebijakan sekolah/madrasah yang berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah/madrasah yang berbasis lingkungan hidup, kegiatan sekolah yang berbasis partisif di bidang lingkungan hidup dan pengelolaan sarpras pendukung sekolah/madrasah yang ramah lingkungan,” katanya.

Kamad berharap dengan adanya sosialisasi pembinaan Sekolah Adiwiyata ini, MTsN 1 HST siap melanjutkan status Sekolah Adiwiyata ke tingkat Provinsi sehingga bisa menjadi madrasah yang peduli dan berwawasan lingkungan.

“Semoga dengan adanya partisipasi dan dukungan semua pihak madrasah kita bisa melakukan persiapan untuk membuat perencanaan, melaksanakan dan mengevaluasi program sehingga bisa tercapai status sekolah/madrasah Adiwiyata tingkat Provinsi,” harapnya.

Sementara itu Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Humas sekaligus Ketua Tim Sekolah Adiwiyata MTsN 1 HST Ahmad Fauzi, S.Pd.I yang menghadiri sosialisasi pembinaan menyampaikan syarat untuk menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten harus mencapai nilai minimum 70, tingkat Provinsi 80, tingkat Nasional 90 dan tingkat Mandiri harus mencapai nilai minimum 95 + 10 sekolah binaan dan program Sekolah Adiwiyata yang telah dilaksanakan agar diselaraskan antara bukti dukung yang diunggah ke dalam aplikasi Sistem Informasi Data Adiwiyata (SIDIA) dengan kondisi nyata di lapangan.

“Untuk bisa menjadi Sekolah Adiwiyata/Green School tingkat Provinsi harus mencapai nilai minimum 80 dan paling lambat tahun 2026 jika terlewat batas berlakunya (selama 4 tahun) maka harus melakukan perpanjangan status Sekolah Adiwiyata yang berarti mulai dari awal lagi dan dengan adanya aplikasi SIDIA maka akan mempermudah tim/pokja Sekolah Adiwiyata dalam mengunggah bukti dukung program yang diselaraskan dengan kondisi di lapangan, karena tim yang memverifikasi atau menilai dari berbagai kalangan, jadi bukti dukung harus rapi dan dinarasikan/diberi keterangan agar jelas,” pungkasnya. (Rep/Ft. : Fauzi/Ahmad)